Thursday, October 18, 2012

Gambaran Singkat Tentang Misi PBB



Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB (Bahasa Inggris: United Nation atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi dan perlindungan sosial.

Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Fransisko pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington DC, namun Sidang Umum yang pertama yang  dihadiri wakil dari 50 negara pencetus awal organisasi ini, baru bisa berlangsung pada tanggal 10 Januari 1946 (di Church House, Loncon). Sampai sekarang jumlah keseluruhan anggota Peserikatan Bangsa-Bangsa sebanyak 192.

Sebenarnya sebelum terbentuknya PBB, tahun 1919 sudah ada organisasi internasional yang bernama Liga Bangsa Bangsa. Liga Bangsa-Bangsa (LBB) ini didirikan pada Konferensi Perdamaian Paris dengan anggota sebanyak 42 negara. Fungsi utama dari lembaga ini adalah pelucutan senjata, mencegah perang melalui keamanan kolektif, menyelesaikan pertentangan antara negara-negara melalui negosiasi dan diplomasi, serta memperbaiki kesejahteraan hidup global. Lembaga ini dipercaya sebagai cikal bakal terbentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Secara garis besar PBB memiliki enam badan utama, yaitu; Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa atau disebut juga Sidang Umum PBB, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, Dewan Perwalian, Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris Jendral PBB serta Mahkamah Internasional.

Berbagai misi PBB yang ada di dunia


Perserikatan Bangsa-Bangsa dari awal berdirinya tahun 1945 telah melakukan misi perdamaian diberbagai negara di dunia dengan tujuan menciptakan keamanan dan perdamaian dunia. Saat ini masih ada beberapa misi PBB yang masih berlangsung yang sebagian besar ada di benua Afrika. Ada sebanyak 17 misi yang sudah pernah dilaksanakan oleh Perserikatan bangsa bangsa di benua kulit hitam tersebut dan ada 7 misi lain yang sedang dilaksanakan dengan dua diantaranya terdapat personil Polri yang sedang bertugas yaitu UNMIS atau United Nations Mission in Sudan dengan 20 personil Polri yang bertugas sebagai police advisor dan UNAMID atau United Nation African Union Mission in Darfur dengan 140 personil FPU dan 3 personil sebagai Police advisor.

Dibenua Amerika PBB pernah dan sedang melaksanakan misi sebanyak 7 kali, Asia 11 kali, di Eropa 9 kali dan di Timur Tengah sebanyak 9 kali.

Keterlibatan Indonesia dalam misi Peramaian PBB


Ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Mesir segera mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Arab. Pada tanggal 18 November 1946, mereka menetapkan resolusi tentang pengakuan kemerdekaan RI sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah suatu pengakuan de jure menurut hukum internasional.

Untuk menyampaikan pengakuan ini Sekretaris Jenderal Liga Arab ketika itu, Abdurahman Azzam Pasya, mengutus Konsul Jendral Mesir di India, Mohammad Abdul Mun’im, untuk pergi ke Indonesia. Setelah melalui perjalanan panjang dan penuh dengan rintangan terutama dari pihak Belanda maka akhirnya ia sampai ke Ibu Kota RI Yogyakarta dan diterima secara kenegaraan oleh Presiden Sukarno dan Bung Hatta pada 15 Maret 1947. Ini pengakuan pertama atas kemerdekaan RI oleh negara asing.

Presiden Sukarno membalas pembelaan negara-negara Arab di forum internasional dengan mengunjungi Mesir dan Arab Saudi pada Mei 1956 dan Irak pada April 1960. Pada 1956, ketika Majelis Umum PBB memutuskan untuk menarik mundur pasukan Inggris, Prancis, dan Israel dari wilayah Mesir, Indonesia mendukung keputusan itu dan untuk pertama kalinya mengirim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB ke Mesir yang dinamakan dengan Kontingen Garuda I atau KONGA I.

Kontingen Garuda I atau disebut juga Pasukan Garuda dikirim pada 8 Januari 1957. Kontingen ini terdiri dari gabungan personel dari Resimen Infanteri-15 Tentara Territorium (TT) IV/Diponegoro, serta 1 kompi dari Resimen Infanteri-18 TT V/Brawijaya di Malang, dengan komandan kontingen Letnan Kolonel Infanteri Suadi Suromihardjo. Konga I ini berkekuatan 559 pasukan dengan masa tugas selama kurang lebih 9 bulan dan kembali ke tanah air tanggal 29 September 1957.

Tiga tahun kemudian yaitu tahun 1960 Letnan Kolonel Solochin GP memimpin pasukan Konga II ke Kongo dengan jumlah pasukan sebanyak 1.074 orang yang bertugas dari September 1960 sampai mei 1961. Kemudian setelah itu Indonesia terus mengirimkan pasukan dalam misi PBB dan sampai saat ini sudah sampai pada Kontingen Garuda ke XXIII ke Libanon.

Selain Kontingen Garuda yang berupa pasukan bersenjata, Indonesia juga aktif mengirimkan personil tidak bersenjata yaitu terdiri dari anggota TNI yang bertugas sebagai pengamat militer atau Military Observer dan juga polisi yang bertugas sebagai Civilian Police/Police Adviser.

Dengan pisahnya POLRI dari ABRI tahun 1999 Indonesia tidak pernah lagi mengirimkan personil polisi ke misi misi PBB. Indonesia terakhir kali mengirimkan personil kepolisian ke misi penjaga perdamaian PBB adalah pada tahun 1999. Saat itu sebanyak 20 personil polisi tercatat sebagai anggota Kontingen Garuda XIV tahun 1998-1999 bersama 219 personil militer Indonesia. Kontingen Garuda XIV tersebut bergabung dengan misi penjaga perdamaian PBB di Bosnia Herzegovina.

Setelah lama absen dalam misi-misi PBB akhirnya pada tahun 2007 Indonesia  berhasil menempatkan personil Kepolisian RI untuk bergabung dengan Misi Penjaga Perdamaian PBB di Sudan atau UNMIS/ United Nation Mission in Sudan. Personil itu adalah AKBP Ir. Ari Laksamana Wijaya dari Mabes Polri yang bergabung dengan UNMIS pada 5 Juli 2007 yang diikuti oleh 5 personil Polisi lainnya dan disusul oleh15 orang lagi. Selain di UMIS Indonesia juga telah mengirimkan 3 Personil POLRI ke misi UNAMID di Darfur dengan komandan kontingen AKBP Krishna Murti, Sik, Msi dan satu Satuan Setingkat FPU atau Formed Police Unit yang terdiri dari 140 personil lengkap dengan peralatan dan persenjataan dengan komadan FPU Kombes Pol Joni Asadoma, Sik, SH, M.Hum yang bertugas di El-Fashir yaitu wilayah Darfur utara.

Saat ini Polri masih terlibat dalam beberapa misi PBB dengan mengirimkan Personilnya di Sudan Selatan, Darfur dan Haiti





1 comment:

  1. ijin komandan, saya ingin ikut misi pbb, caranya bagaimana? saya mantan anggota komandan di bag ops polres pekalongan, ingin berkarir di dunia internasional, karena jurusan saya hukum internasional. mohon petunjuk?

    ReplyDelete