10 Hal Yang Ingin
Sekali Diucapkan Anggota (Dan Tak Pernah Keluar Dari Mulut Mereka)
Kita semua pernah
jadi anak buah dan sebagian dari kita juga mengalami proses menjadi pimpinan.
Sebagai anak buah, kita sering punya harapan apa yang ingin kita sampaikan
kepada pimpinan namun selalu tertahan dileher ucapan kita. Sebaliknya sebagai
pimpinan, kita juga sering berbicara kepada anak buah kita sehingga jarang mau
mendengar apa yang hendak dikatakan oleh mereka. Kemacetan komunikasi seperti
ini menjadi penghambat bagi kita untuk mengembangkan pemolisian terbaik di
lapangan. Kenapa macet? Biasanya macetnya adalah karena anak buah tidak mau
menyampaikan, atau pimpinan tidak mau mendengar.
Berikut ini saya
akan uraikan 10 hal yang kira-kira anak buah kita ingin sampaikan namun jarang
bisa keluar dari mulut mereka dan hanya tertahan didalam hati saja. Hal ini
biasanya banyak terjadi terutama ditingkat Polsek dan Polres (operasional) dan
baik bagi kita untuk memahami isi hati mereka bila suatu saat berhadapan dengan
mereka.
1. Katakan Apa yang harus saya lakukan
Kata-kata ini
biasanya ingin sekali mereka keluarkan ketika mereka menerima perintah kita
untuk melakukan sesuatu. Perintah pimpinan yang biasanya mereka dengar hanya:
”Kamu datangi TKP dijalan ini RT ini dan RW
ini!!!”
Bagi anggota, ketika mereka mendengar perintah itu, mereka seperti masuk
kesebuah tempat misteri, tanpa tahu apa yang harus dikerjakan. Kalau mereka
bisa jawab, mungkin mereka akan mengatakan seperti ini: ”lalu saya di TKP, apa
yang harus saya lakukan pak?”; ”TPTKP seperti apa pak?”; ”Olah TKP seperti apa pak?” ; ”Kasih saya
contoh pak..!!!”
Kamu ungkap kasus ini...!!!
Bagi anggota, kalimat ini adalah kalimat yang sangat mudah diucapkan
pimpinan tapi sulit mereka laksanakan. Dibelakang layar, mereka biasa
membicarakan pimpinan yang hanya mampu berkata seperti ini. Kalau mereka bisa
keluar ucapan, maka mereka akan sudah mengatakan: ”Kasih tau pak bagaimana
caranya mengungkap, apa yang harus saya lakukan?”; ”kasih tau pak, saya harus
mulai darimana..”; ”Kasih tau pak, dengan apa saya harus bergerak???”
2. Kasih saya informasi yang akurat dan berguna
Kata-kata ini
juga suka ada dikepala anggota kita, namun sekali lagi jarang terucap oleh
mereka. Biasanya kata-kata ini akan muncul ketika mereka diperintahkan oleh
pimpinan untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu kasus. Misalnya pimpinan
mengatakan: ”Agar segera melakukan
patroli kedaerah-daerah rawan dan tingkatkan kewaspadaan..!!!” Anggota itu
apa paham mana daerah rawan dan mana daerah tidak rawan? Sebagai anggota,
mereka tidak berani bertanya. Kalau berani, mereka akan sudah bertanya seperti
ini; ”Kasih saya informasi yang akurat dan berguna pak, daerah mana yang rawan,
kerawanannya apa, jam berapa saya harus sering berada disana, siapa yang harus
saya antisipasi hari ini, kewaspadaan apa yang harus saya tingkatkan???”
3. Tolong Perintahnya yang masuk akal
Kadang kita
sebagai pimpinan suka lupa memberikan perintah yang buat kita masuk akal, namun
buat mereka tidak masuk akal. Atau mungkin ada pimpinan yang juga benar-benar
memberi perintah tidak masuk akal bagi anggota?
”Agar segera
atasi kemacetan di wilayah Sudirman pada jam-jam padat kendaraan” Sepertinya
perintah itu masuk akal, tapi bagi anggota dilapangan, perintah itu sungguh
tidak masuk akal. Kemacetan dijalan Sudirman Jakarta pada jam-jam padat
kendaraan adalah hal yang wajar saja. Apa yang bisa mereka lakukan sebagai
anggota? Volume kendaraan sore hari saat pulang kantor sungguh tidak sebanding
dengan panjang ruas jalan,, So ndan,, sungguh perintah yang tidak masuk akal
kalau komandan terjebak macet jauh disana terus meminta saya mengurai kemacetan
disini supaya bapak-bapak itu bisa lewat.. Plis ndan,, tolong perintahnya yang
masuk akal...
4. Tolong saya diberi Back Up
Ini adalah satu
lagi kata-kata yang sungguh ingin mereka keluarkan, namun jarang bisa mereka
keuarkan karena mungkin mereka sudah pasrah back up nya tidak akan datang.
”Kamu lakukan upaya untuk mengatasi konflik
diwilayahmu, tangkap pelaku dan jangan sampai terjadi ada korban lagi, saya
tidak mau tahu gimana caranya..”
Kapolsek maupun
Kanit serta Anggota yang dapat perintah ini Cuma bisa bingung,. Anggota Reskrim
mereka Cuma 4 orang, Samapta Cuma 12 orang, Babin Cuma 4 orang, Unit Lantas
Cuma 2 orang, Intel Cuma 2 orang, Kapolsek sendirian tanpa Waka,, So plis pak,,
tugas rutin saja sudah pusing,, sekarang
ada konflik bapak Cuma bisa perintah ke saya??? Tolong kasih saya back up pak,
saya butuh tambahan Brimob 3 kompi, saya butuh Penyidik Polres back up penyidik
saya, saya butuh negosiator untuk bantu saya bicara dengan massa, dan saya
butuh logistik untuk semua ini pak...
5. Tangan saya Cuma dua pak
Bagaimana dengan
kasus kemarin., apakah sudah terugkap? Sampai dimana penyidikan yang kamu
lakukan di kasus ini? Kenapa kamu belum tangkap pelakunya? Kenapa BB belum
disita? Kenapa SP2HP belum dikirim? Kenapa kamu lambat sekali kerjanya???
Pertanyaan itu
biasa dikeluarkan oleh atasa kepada anggota,, dan anggota Cuma bisa ”Siap
Pak,.”; ”Siap Salah Pak” dan lain-lain.. Padahal, kalau mereka bisa bicara,
mereka mungkin sudah mengeluarkan kata-kata diatas;; ”Tangan saya Cuma dua
kumendan.., Kumendan lupa saya baru disuruh ngepam demo kemarin, mana bisa saya
kerjakan semua?”
6. Ijin, jangan sok tau pak
Kerap kali
pimpinan maksudnya baik. Dia datang ke ruangan anggota mengecek berkas-berkas
dan kemudian mulai bercerita ngalor ngidul apa yang sebaiknya anggota kerjakan.
Begitu lihat berkas dikembalikan oleh JPU, tanpa melihat isi dari petunjuk P19
nya ada saja yang mengatakan; Wah gitu aja dikembalikan, pasti kamu gak becus
menyidiknya, pasti kamu gak teliti, awas jangan sampai lewat hari penahanan dan
terpaksa bebas demi hukum..
Anggota yang
biasa dapat P19, biasanya senyum saja dalam hati, hari gini, mana ada JPU yang
langsung P21,, plis deh ndan jangan sok tau,, bapak mending semangati saya saja
daripada nyalah-nyalahin kami, jangan sok tau deh pak, apa perlu kumendan
sekali-kali menyidik kasus ini nemenin saya ndan???
7. Jangan minta saya telepon ketika saya sedang di TKP pak, nanti saya laporan
lengkap setelah ini
Krriinggggggg;
”Bagaimana situasi? Siapa Korbannya? Coba ceritakan perkembangan?
Pertanyaan itu
seringkali mengganggu anggota yang di TKP sehingga anggota lebih sibuk
mengangkat telepon pimpinan daripada melakukan olah TKP yang betul. Anggota
lebih takut tidak menjawab telepon daripada melakukan TPTKP dan olah TKP sesuai
SOP. Lihatlah di TV-TV, kebanyakan anggota di TKP lebih sibuk mengangkat
telepon dan menjawab HT daripada tekun melakukan TPTKP dan Olah TKP. Padahal
anggota sebenarnya lebih senang konsentrasi di TKP dan akan melaporkan hasil
lengkapnya setelah semua diselesaikan dengan baik. Kalau bisa, mereka sudah
mengeluarkan kata-kata ”Plis ndan, jangan minta saya telpon dulu ya ndan, saya
sedang di TKP.. Nanti janji deh kesempatan pertama saya laporan lengkap setelah
ini kepada bapak”
8. Tolong jangan intervensi kami
Wah ucapan ini,
adalah ucapan yang mungkin paling sering mereka tahan saat melaksanakan tugas..
Banyak sekali kanan kiri yang akan menggoyang anggota ketika mereka sedang melaksanakan
tugas, dan parahnya pimpinan mereka ikut ”mengarahkan” anggota untuk melakukan
dan tidak melakukan sesuatu demi kepentingan tertentu. Kalau arahannya baik,
mereka akan senang sekali, namun bila arahan pimpinan ataupun orang atasan lain
yang punya pengaruh dengan mereka, apa yang biasanya mereka lakukan? Menurut
adalah yang biasanya anggota lakukan,, Sangat jarang sekali yang mau
menjelaskan kepada pimpinan posisi kasus dan akibatnya bila kita melakukan
penyimpangan.
”tolong Pak,
jangan intervensi kami ya pak, kecuali bapak mau tanggung jawab akibatnya dan
ada perintah tertulis yang saya pedomani supaya saya tidak dipersalahkan lain
waktu”
9. Selalu ada cerita buruk tentang kami, tolong dengarkan versi kami
”Tipis telinga”
adalah istilah yang banyak diucapkan oleh anggota untuk membicarakan
pimpinannya. Banyak cerita buruk tentang anggota yang dilaporkan oleh
pihak-pihak berkepentingan kepada pimpinan. Pimpinan yang tipis telinga,
biasanya tidak cek and ricek dan langsung mengambil keputusan ”mutasi” yang
paling gampang. Anak buah selalu nurut dengan tindakan ini karena ini adalah
kewenangan pimpinan. Namun; banyak sekali anggota yang ingin mengatakan ”Pak,
selalu ada cerita buruk tentang kami ketika melaksanakan penegakkan hukum, tapi
tolong dengarkan versi kami,, jangan langsung mempercayai semua itu ndan”
10. Jangan marahi kami pak
Ini adalah
ungkapan terbanyak yang ingin anggota sampaikan,. Hidup mereka sebagai polisi
sudah cukup tertekan,. Suasana dirumah penuh tekanan, suasana pekerjaan penuh
tekanan, suasana keuangan penuh tekanan, tiba-tiba mereka mendapati pimpinan
yang hanya bisa marah... Anggota tidak akan membantah ketika dimarahi, tapi
setiap dimarahi mereka makin tegang dan makin tidak bisa melaksanakan tugas
dengan semestinya. Kebanyakan mereka mungkin tidak melaksanakan tugas dengan
tepat, dan mereka hanya membutuhkan arahan dan bimbingan. Jadi ketika mereka
melakukan kesalahan, hal pertama yang mereka ingin ucapkan sebenarnya adalah;
”tolong ndan, jangan marahi kami.”
Tepat sekali Komandan... kurang lebih itulah gambaran hati kami sebagai anak buah..
ReplyDeleteTepat sekali Komandan... kurang lebih itulah gambaran hati kami sebagai anak buah..
ReplyDeleteDO NOT MORE AGREE THAN THIS
ReplyDeleteBisa di aplikaaikan juga di perusahaan, apalagi poin "ijin, jangan sok tau deh pak'
Bpk kece sekali Pak