Banyak yang
mempercayai bahwa kata pahlawan adalah kata yang identik dengan gelar kepada
seseorang yang telah berjasa bagi sebuah bangsa. Gelar pahlawan pada sebuah
bangsa yang terbebas dari penjajahan selalu ditujukan pada mereka yang telah
gugur pada proses kemerdakaan bangsa itu. Hal ini berarti bahwa pahlawan dalam
konsep itu adalah seseorang yang telah mati.
Namun dewasa ini,
kata “pahlawan” berkembang ditujukan kepada orang yang masih hidup dan berjasa
pada sesuatu. Padahal,, kalau kita mau menggali lebih dalam pertanyaan apa sih
pahlawan itu..??? maka kita akan mendapatkan sebuah fakta menarik dimana cerita
kepahlawanan telah ada sejak masa Mitologi Yunani.
Mitologi Yunani
adalah sekumpulan mitos dan legenda yang berasal dari Yunani Kuno dan berisi
kisah-kisah mengenai dewa dan pahlawan, sifat dunia, dan asal usul serta makna
dari praktik ritual dan kultus orang Yunani Kuno. Mitologi Yunani merupakan
bagian dari agama di Yunani Kuno.
Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti manusia,
dilahirkan namun tak akan tua, kebal terhadap apapun, bisa tak terlihat, dan
tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga
memiliki nama-nama gelar untuk tiap karakternya, yang mungkin lebih dari satu.
Dewa-dewi ini kadang-kadang membantu manusia, dan bahkan menjalin hubungan
cinta dengan manusia yang menghasilkan anak, yang merupakan setengah manusia
setengah dewa. Anak-anak itulah yang kemudian dikenal sebagai pahlawan.
Pahlawan yang paling terkenal
dalam mitologi Yunani adalah Herakles
yang dalam kebudayaan Romawi lebih dikenal sebagai "Herkules".
Beberapa daftar pahlawan dalam mitlogi Yunani
adalah Herakles, Teseus, Perseus, Lason, Akhiles, Odisseu. Mitologi Yunani
telah banyak memengaruhi budaya, seni, dan sastra sastra barat dan sampai juga ke tanah air
kita.
Dari rangkaian cerita diatas, saya
berkesimpulan bahwa “pahlawan” adalah sebuah tokoh yang diciptakan oleh sebuah
kelompok melalui proses cerita dalam rangka menggugah semangat kebersamaan
kelompok tersebut. Pahlawan bagi satu kelompok belum tentu pahlawan bagi
kelompok yang lain. Pahlawan bagi sebuah bangsa belum tentu pahlawan bagi
bangsa lain.
Coba kita ambil contoh, sebagaimana ditempat
saya tinggal saat ini di Amerika. Setiap hari TV dan media massa lainnya. Pahlawan
di Amerika sangat sangat dihormati. Nama mereka diabadikan dalam berbagai
monument, gedung, nama bangunan, nama jalan, jembatan, taman, hutan, kota
bahkan pulau dan lain-lain. Mereka adalah nama-nama yang dihormati sebagai
tokoh yang telah memberi kontribusi bagi bangsa Amerika. Jadi, tidaklah
mengherankan apabila disini ada nama pulau “Roosevelt Island”, ada nama
Jembatan George Washington Bridge, ada nama kota Washington DC, dan nama-nama
lain.
Kesemua nama itu muncul dalam kisah-kisah
kepahlawanan yang dituliskan dalam berbagai buku dan dijadikan pelajaran
sejarah di sekolah-sekolah. Tujuannya apa? Tujuannya agar cerita tentang mereka
dapat menjadi inspirasi bagi generasi penerusnya agar dapat berperilaku dan
bertindak yang terbaik bagi kebaikan bangsa Amerika.
Dewasa ini, kisah kepahlawan Amerika
dikembangkan lebih jauh dalam konsep para warganya yang telah memberikan
pengabdian terbaik bagi keagungan Amerika (The great America). Maka gelar
kepahlawanan diberikan pada para tentara Amerika yang gugur di medan
pertempuran di seluruh dunia, seperti Afghanistan, Iraq, Libya, dan lain-lain
Negara.
Permasalahannya; apakah Pahlawan bagi Amerika
juga pahlawan bagi bangsa lain..??? tentu saja tidak. Bagi Bangsa Afghanistan
dan Talibannya, tentara Amerika adalah penjahat perang yang harus dilawan. Para
tentara Amerika itu adalah musuh dan kafir yang harus dibunuh. Jadi… siapakah
pahlawan itu..????
Coba kita tengok kisah perang Salib di abad VII
yang lalu,, pahlawan bagi satu agama dianggap penjahat oleh kelompok agama yang
lain..
Sekarang kita kembali ke Indonesia, sebagai bangsa
yang terbentuk melalui proses penyatuan berbagai budaya dan etnis. Dulu tidak
ada Indonesia. Indonesia ada karena adanya kemajemukan berbagai suku bangsa
yang merasa satu karena dijajah oleh bangsa lain. Tidak ada cerita kepahlawanan
yang bisa di getuk tularkan kepada anak bangsa. Pahlawan pada jaman Sriwijaya
akan berbeda dengan pahlawan pada jaman Majapahit.
Sejak bersatunya berbagai suku bangsa dalam
satu Negara bernama Indonesia, maka kisah tentang kepahlawan dibuat agar kita
juga mempunyai tauladan dan semangat seperti mereka. Sebagian besar dari kita
yang dibesarkan di era Orde Baru, kita belajar bahwa pahlawan bagi kita adalah
para pahlawan yang telah mendedikasikan dirinya dalam proses perjuangan
terbentuknya Indonesia sampai proses kemerdekaan dan perang menghadapi Belanda
pada Agresi I dan II.
Cerita kepahlawanan dikembangkan lagi dalam
kisah gugurnya para jenderal akibat pemberontakan PKI.
Kesemua cerita itu ditulis oleh para penulis
yang baik dan dilegitimasikan oleh penguasa menjadi kisah sah sejarah bangsa.
Namun jaman berubah, era reformasi bergulir menggantikan era orde baru, dan
kisah-kisah kepahlawanan orde baru mengalami kegamangan apakah benar mereka
pahlawan? Dan mulailah orang-orang yang dulu dianggap penjahat secara perlahan
dimunculkan sebagai pahlawan pada masa kini. Yang paling baru dan masih Gress,,
SOEKARNO-HATTA, yang pada masa orde baru hanya di “cap” sebagai proklamator
kemerdekaan,, pada tanggal 8 November 2012 kemarin ditetapkan sebagai pahlawan…
Luar biasa..
Dan sejarah mencatat,, pahlawan-pahlawan baru
telah muncul saat ini dan akan kembali dimunculkan dimasa depan,, oleh
kelompok-kelompok yang mampu mengisahkan mereka., oleh kelompok.
Apa sih pahlawan itu..???
Hanya sebuah renungan dari saya yang belum bisa
menyumbangkan apapun bagi bangsaku Indonesia
No comments:
Post a Comment