Selasa, 30 Oktober 2012. Inilah sesungguhnya acara puncak pada deputasi
tim Drum Corps Akademi Kepolisian di negeri sakura. Dalam momen ini setiap
Negara menujukkan kebolehannya di bidang musik mewakili Negara masing-masing
serta menampilkan ciri khas dari etnis budaya masing-masing. Acara ini
bertempat di Sumida Triphony Hall Tokyo yang merupakan panggung impian setiap
musisi yang ingin menampilkan kebolehannya di kancah dunia.
Kegiatan dimulai dengan perjalanan dari Tokyo Prince Hotel menuju Sumida Triphony
Hall Tokyo pada pukul 09.30. Seluruh Negara akan melakukan gladi bersih yang
juga kali perdana bagi tiap Negara untuk mencoba panggung di Sumida Triphony
Hall Tokyo .
Dari semua Negara yang akan melakukan gladi bersih, Drum Corps Akademi
Kepolisian menempati posisi keempat. Adapun urutan pesera untuk pelaksanaan gladi bersih yang juga merupakan
urutan tampil adalah : 1. Korea Selatan 2. Vietnam 3. Amerika Serikat 4.
Indonesia 5. Jepang.
Tibalah saatnya Indonesia untuk
melaksanakan gladi bersih. Para taruna sungguh terlihat gugup karena mereka
merasa kemampuan dan pengalaman mereka sungguh sangat jauh berbeda dari Negara
lainnya yang notabene adalah para anggota kepolisian aktif yang berdinas pada Korps Musik. Ini bisa dilihat dari
latihan yang dilakukan para Taruna sungguh sangat jauh dari hasil latihan
sebelum-sebelumnya. Taruna sungguh terlihat sangat grogi dan tak jarang banyak
nada-nada yang fals yang terdengar. Sungguh hal yang tidak diharapkan terjadi.
Latihan pun berakhir pada pukul 11.30
waktu setempat, para anggota tim dipersilahkan untuk melaksanakan Ishoma. Semuanya
tampak saling memberikan semangat dan motivasi, bahwa sesungguhnya ini adalah
hal yang jarang ter jadi dan hanya terjadi satu kali dalam hidup. Sungguh hal
yang sangat disayangkan apabila latihan yang telah dijalani sekian lama,
harapan, doa, dan impian hanya akan berakhir buruk di penampilan puncak pada
hari itu.
Pelatih pun memutuskan untuk melakukan
latihan kembali di ruangan khusus. Seluruh taruna sangat antusias untuk
melakukan latihan demi penampilan terbaik bagi Indonesia. Dengan motivasi dan
dorongan semangat yang diberikan oleh Kadentar serta arahan materi yang akan
ditampilkan membuat latihan pun berlangsung dengan efektif. Dan taruna pun siap
menampilkan yang terbaik !
Dengan menggunakan pakaian adat khas
Bali yang dikenakan taruna serta pakaian taruni yang merupakan kombinasi antara
kebaya dan kain ulos. Penampilan anggota tim sungguh tampak berbeda dari Negara
lain pada malam itu, dan tentu saja ini yang menjadi daya tarik tersendiri. Pada
penampilannya tim Drum Corps Cendrawasih Akademi Kepolisian menampilkan empat
buah lagu yang merupakan aransemen dari Mr. Tigor Hamonangan Siregar dan Mr.
Happy Septiawan. Lagu tersebut adalah Going
Home, Medley Nusantara yang
terdiri dari lagu : Bungo Cempa, Sik Sik
Sibatu Manikam, Warung Pojok, Gambang Semarang, Angin Mamiri, Oinani Keke, Ayo
Mama, Apuse, Medley Dangdut yang terdiri dari lagu : Kopi Dangdut dan Rekayasa
Cinta, serta lagu terakhir yaitu Kenangan
Terindah.
Adapun hal menarik dari penampilan
Negara Indonesia yaitu dengan adanya alat musik daerah berupa kendang dan
angklung. Publik Jepang sangat terpikat oleh dua instrumen musik daerah
tersebut. Penampilan Indonesia pun dipermanis dengan adanya tarian daerah, tari
Salsa, dan Drama Musikal. Hal inilah yang membedakan penampilan Indonesia dalam
ajang 17th World Police Band
Concert. Setelah Indonesia memberikan penampilan terbaiknya, penonton pun
memberik kali pertamkan sambutan yang luar biasa terhadap penampilannya.
Terima Kasih Jepang, terkhusus dengan keramah-tamahannya dalam menyambut
Indonesia dalam ajang ini. Ini merupakan pengalaman berharga bagi Drum Corps
Cendrawasih Akademi Kepolisian yang untuk kali pertama dapat tampil di kancah
Internasional.
Laporan: Berylliani Utami
Laporan: Berylliani Utami
No comments:
Post a Comment