Apasih Hoax
Lagi saya
nulis lagi, karena saya masih jetlag, sudah jam 5 pagi waktu GMT tapi mata
tidak terpejam. Setelah ngonsep2 di note iphone saya, lumayanlah saya
berbagi tulisan buat nemenin rekan2 yang lagi istirahat ngepam lebaran dan
nemenin milis yang sedang sepi karena pada nunggu takbiran tiba..
Apasih Hoax
itu?
Saya
tertarik nulis tentang hoax, karena khawatir ini menjadi gejala yang mewabah
diantara para pengguna gadget.
Hoax ini
pada dasarnya adalah sama dg copas tanpa menyebut sumber. Hoax bisa saja
menyebarkan berita yang seolah-olah benar, namun ternyata menyesatkan atau
berita2 yang benar2 menyesatkan.
Nah
jeleknya hoax itu ketika dia mulai disebarkan secara masif baik melalui mailing
list (biasa disingkat dg millis) ataupun dengan BBM dg cara "sent to
many" dan keluar di BBM kekita dengan warna ungu..
Si pengirim
hoax entah sadar atau tidak sadar ternyata telah mngirimkan berita palsu dan
bayangkan kalau ternyata dampaknya bisa merusak karakter pribadi seseorang
ataupun kelompok, termasuk hoax tentang polisi..
Namun,
jangan khawatir rekan2, ucapan selamat hari raya yg di copas dan sebarkan
kembali, tidak termasuk dalam katagorisasi hoax..
Agaknya,
hoax telah menjadi senjata baru, yang di dalamnya ada peran besar media massa;
media massa, online, tv, radio, cetak, merupakan pelakon utama - penebar
terampuh/efektif hoax. Tanpa media-media tersebut, berita bohong itu
tetap tak ada, tak membesar menjadi hoax.
Timbul
pertanyaan, mengapa mereka lakukan hal-hal tersebut!? Mengapa sampai ada yang
memblow up news yang bersumber dari ketidakbenaran, kemudian diolah begitu rupa
sehingga menjadi sesuatu yang benar!?
Jawaban
paling gampang dan cepat adalah, sang penebar hoax tersebut mencari sensasi.
Tapi, agaknya tak sekedar sampai di situ, namun sang penebar tersebut ingin
mencapai suatu agenda tertentu, misalnya keuntungan dan dukungan
politik, perang, permusuhan, pertikaian antar kelompok, semangat dan
dukungan yang membabi buta sehingga membela sang korban yang muncul atau
tergambar dalam hoax dukungan tertentu dari orang-orang yang mempercayai
hoax tersebut sebagai kebenaran, kemudian muncul amarah, ataupun kebencian
kolektif lainnya..
Solusi agar
tak termakan hoax!? Jika senang IT, maka gampang chek dan rechek, sehingga
mendapat kebenaran. Tapi bagaimana dengan mereka yang jauh dari IT, ini yang
bahaya, karena akan percaya pada kebohongan-kebohongan yang dilemparkan orang
penebar hoax.
Nah salah
satu alternatif solusi yang coba saya barikan adalah,, mhn berkenan tidak latah
menyebarkan hoax, apabila kita sendiri tidak yakin akan kebenarannya..
Kini,
tinggal satu lagi, yaitu adanya etika pemberitaan pada media massa. Hanya ini
yang bisa menghapus hoax yang menyebar; tapi apakah mereka mau!? Apalagi, jika
media-media tersebut adalah bagian dari penebar hoax, agar terjadi kerusuhan
sosial.
Wah ….
Silahkan cermati beberapa contoh
hoax dibawah ini;
No comments:
Post a Comment