Sebagai
orgnasisasi service yang ingin
mencapai kualitas pelayanan terbaik, dalam rangka upayanya meraih kepercayaan
masyarakat, Kepolisian harus mengembangkan beberapa faktor kunci keberhasilan
(key factors of success)[1]. Faktor-faktor kunci
keberhasilan pelayanan yang harus dikembangkan oleh Kepolisian itu, nantinya
harus minimal sama dengan institusi-institusi pelayanan publik yang ada
dimasing-masing tingkatan, atau bahkan lebih unggul dari mereka. Beberapa faktor-faktor kunci
keberhasilan yang harus dipegang tersebut, antara lain adalah: interactive marketing, internal marketing, dan external marketing[2].
1) Interactive marketing mengacu
kepada kemampuan berinteraksi dengan publik dalam cara yang konsisten, dan
berorientasi untuk memuaskan kebutuhan masyarakat dalam memecahkan masalah
hukum atau ketertiban. Meskipun demikian, disadari bahwa membangun perilaku
seragam dengan mutu standar minimal dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat
bukanlah hal yang mudah.
2) Internal Marketing mengacu
kepada pembudayaan sevice quality
dari inisiatif pimpinan Kepolisian untuk memotivasi, melatih, dan berharap agar
tiap anggota Kepolisian berlaku sebagaimana budaya service quality yang telah dibangun tersebut. Dalam konteks
ini, institusi Kepolisian yang ada diberbagai belahan dunia lain yang berhasil
sudah membuktikan bahwa keberhasilan mereka erat kaitannya dengan adanya suatu
program pelatihan yang ketat terhadap anggota dan manajemen organisasi. Oleh
karena itu, hal tersebut berlaku pula bagi Kepolisian dimana sistem pelatihan
yang penuh disiplin dan mengacu pada pencapaian kepercayaan masyarakat harus
ada dalam tubuh Kepolisian, dalam hal ini dimensi dari responsive, tuntas dan
ketulusan (responsiveness, assurance,
and emphaty) yang muncul dari pelayanan Kepolisian akan dapat ditingkatkan.
3) Eksternal marketing, mengacu kepada penyediaan pelayanan sesuai
spesifikasi yang diharapkan oleh masyarakat (segi delivery service). Eksternal marketing inilah yang berkait erat
dengan implementasi Community Policing oleh Kepolisian dalam rangka
meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Dalam rangka mempercepat implementasi Community Policing yang diharapkan
itulah, maka Kepolisian perlu memberdayakan sebuah program yang dapat
menunjukkan bukan hanya tanggung jawab penegakkan hukum dan tanggung jawab
pemeliharaan kamtibmas, namun juga berupa tanggung jawab sosial yang dapat
melahirkan sejumlah manfaat bagi Kepolisian dan masyarakat serta komunitas. Pemberdayaan
Program Pemberdayaan Masyarakat secara optimal merupakan sebuah kegiatan yang
bisa memberi manfaat selain bagi Kepolisian sendiri juga bagi masyarakat dan
komunitas sebagai stakeholder
Kepolisian. Manfaat ini bisa diraih, karena Program Pemberdayaan Masyarakat
adalah sebuah implementasi dari program community
policing yang bisa dengan cepat dan nyata mampu melibatkan komunitas dalam
kegiatan perpolisian.
Secara lebih jauh, kita bisa melihat manfaat yang
bisa diraih dengan adanya Pemberdayaan Program Pemberdayaan Masyarakat di
tengah-tengah masyarakat, sebagaimana terlihat dalam table 3.1:
Tabel 3.1
Manfaat Keterlibatan Komunitas Pada Program Pemberdayaan Masyarakat
Komunitas Pada Organisasi Polisi
|
Organisasi Polisi Pada Komunitas
|
·
Reputasi dan citra Polisi yang lebih baik
·
Legitimasi
dan dukungan untuk melaksanakan tindakan perpolisian dilapangan.
·
Memanfaatkan pengetahuan dan partisipasi
masyarakat dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan yang harus dihadapi.
·
Menciptakan
model keamanan swakarsa.
·
Terdukungnya infrastruktur dan lingkungan
sosial ekonomi yang lebih baik.
·
Memberdayakan para tokoh masyarakat, para ahli
yang berkompeten dan para masyarakat yang sadar kamtibmas untuk selalu bersam
Kepolisian mengatasi berbagai permasalahan bersama.
·
Laboratorium pembelajaran untuk inovasi KOD
Penyelenggara.
|
·
Peluang menciptakan pengalaman dan pemberdayaan
kemampuan masyarakat melalui program yang dilaksanakan bersama
·
Menciptakan peluang interaksi baru sehingga
bisa menciptakan peluang pemberdayaan sosial.
·
Menciptakan berbagai kemudahan pelayanan bagi
masyarakat
·
Transparansi dan akuntabilitas pelayanan yang
bisa diakses oleh masyarakat.
|
Selain
manfaat yang bisa raih antara kedua belah pihak, maka Program Pemberdayaan
Masyarakat juga mendatangkan manfaat bagi anggota Polisi yang terlibat dalam
program serta mendatangkan manfaat terpenting dalam rangka menciptakan
kedekatan masyarakat serta mempercepat tujuan meraih kepercayaan masyarakat
terhadap Polisi. Adapun bagi anggota Kepolisian pada KOD Penyelenggara,
beberapa manfaat yang bisa didapatkan antara lain, misalnya:
1) Anggota Kepolisian bisa belajar berbagai metode yang
lebih up to date menyangkut
alternatif penyelesaian masalah ditengah-tengah masyarakat.
2) Anggota
Kepolisian menghadapi tantangan pengembangan dalam berinteraksi dengan
masyarakat.
3) Anggota
Kepolisian dapat mengembangkan berbagai ketramplilan baru dari masyarakat yang
dihadapinya sehingga tidak selalu merasa lebih hebat dan dampak akhirnya adalah
mereka menjadi lebih low profile.
4) Memperbarui
pengetahuan anggota atas komunitas lokal sehingga memberi kontribusi bagi
komunitas lokal
5) Mendapatkan
persepsi baru atas pola perpolisian komunitas.
6) Mendapatkan
teman baru setiap hari, dan memelihara teman lama yang sudah ada.
7) Dan berbagai manfaat lainnya.
No comments:
Post a Comment