Pada sebuah
misi perdamaian PBB, dimana Polri terlibat memberikan kontribusinya melalui
pengiriman sebuah kontingen, maka Polri harus mampu membangun Posisi Poltik
(Political Position) dalam sistem hubungan internasional yang terjalin
dengan berbagai kontingen dari Negara-negara lain. Perkuatan posisi politik ini
diperlukan sebagai upaya untuk memberikan posisi tawar (bargaining position)
Kontingen Garuda Bhayangkara Polri dengan berbagai kontingen lain, sehingga
sebagai sebuah kontingen bisa diperhitungkan eksistensinya yang pada akhirnya
berdampak kepada eksistensi Negara Indonesia dimata internasional. Upaya
membangun kapasitas Posisi Poltik Kontingen dapat dilakukan dengan cara, antara
lain:
Mengoptimalkan
peran Komandan Kontingen yang disegani oleh para Komandan Kontingen Negara
lain.
Peran Komandan
Kontingen sangat sentral dalam sebuah misi, semakin dia disegani, maka akan
semakin kuat posisi tawar sebuah Kontingen Police Advisor dimata Kontingen
Negara-negara lain. Kekuatan posisi tawar inilah yang nantinya bisa menjadi
pengaruh terbesar dalam pengambilan keputusan organisasi misi dalam menerapkan
berbagai model pelaksanaan tugas dilapangan. Optimalisasi peran Komandan
Kontingen bisa diaktualisasikan melalui kemampuan Komandan Kontingen yang
handal secara kualitas bahasa, kepemimpinan, negosiasi, etika dan kemampuan
diterima oleh Komandan-komandan kontingen Negara lain.
Mengoptimalkan
Kontribusi Negara dalam sebuah misi
Kontribusi
Negara kepada permasalahan yang terjadi didaerah misi baik secara langsung
maupun tidak langsung akan dapat berpengaruh kepada kapasitas politik sebuah
kontingen. Sebagai contoh ketika penulis bertugas di misi UNTAES (United
Nations Transition at Eastern Slavonia) di wilayah bekas Yugoslavia (Kroasia)
pada kurun waktu 1996-1997, peran beberapa Negara Skandinavia sebagai sponsor
utama dari misi tersebut telah mengangkat kapasitas kontingen dari Police
Advisor Negara-negara tersebut untuk lebih disegani oleh Negara-negara lain.
Demikian
pula halnya dengan pada misi UNAMID dimana Indonesia dengan kekuatan penuh
telah mengirimkan pasukan FPU (Formed Police Unit) atas Satuan Setingkat Kompi
Pasukan bersenjata dengan biaya sendiri serta posisi politik internasional
Indonesia sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar, telah mendongkrak
kapasitas politik kontingen Garuda Bhayangkara Police Advisor Polri dimata
Kontingen-kontingen Negara lain.
Melaksanakan
berbagai Kegiatan Sosial Kemasyarakatan yang bisa diterima oleh Warga Negara di
daerah misi maupun para staf pendukung misi yang ada.
Dengan
kekuatan personil yang optimal, maka dalam kurun waktu tertentu pada saat
Contingent Meeting (Pertemuan Kontingen) yang biasanya dilaksanakan 3 (tiga)
bulan sekali, Kontingen Garuda Bhayangkara bisa melaksanakan kegiatan tersebut
di daerah-daerah tertentu dengan diselingi kegiatan sosial kemasyarakatan.
Kegiatan Contingent Meeting yang dilaksanakan dengan diikuti kegiatan sosial
kemasyarakatan dapat dilakukan dengan mengundang personil PBB dari Negara lain
maupun warga masyarakat lokal. Apabila kegiatan ini diselenggarakan
secara konsisten, maka bisa menjadi promosi Negara yang efektif serta dapat
meningkatkan kapasitas politik Kontingen Garuda Bhayangkara Polri.
Menempatkan
Personil-personil terbaik di jabatan-jabatan strategis sehingga bisa mempengaruhi
pengambilan keputusan Organisasi misi
Penempatan
personil dalam jabatan-jabatan strategis pada organisasi misi adalah sebuah
upaya dalam rangka menjaga reputasi Kontingen yang juga reputasi Negara. Untuk
itu berbagai langkah strategis maupun taktis harus diupayakan agar
posisi-posisi strategis pada organisasi misi harus bisa “direbut” dengan
menempatkan orang-orang yang berkualitas. Kata kunci dari upaya ini adalah
adanya personil yang memiliki kompetensi untuk mengisi jabatan-jabatan
strategis tersebut.
Disisi lain,
misi perdamaian PBB adalah misi yang spesifik dengan model penempatan jabatan
personilnya tidak didasarkan kepada Pangkat yang dibawa oleh Personil tersebut
dari negaranya (Rankless mission/ pangkat diabaikan; kecuali Komandan
Kontingen). Oleh karena itu penyiapan personil secara matang adalah sebuah
keharusan agar personil-personil yang dikirimkan ke sebuah misi bukanlah
personil yang sekedarnya saja.
No comments:
Post a Comment