Hidup ini cuma selembar kertas,
Ketika kita lahir, keberadaan kita
dimuka bumi ini tidak sah kalau belum dicatatkan oleh orang tua kita ke catatan
sipil. Ketika kita mau masuk TK, ada kerta yang namanua surat diterima di
sekolah TK tsb. Ketika mau masuk SD, Kepala sekolah meminta kita untuk
melampirkan "kertas" tanda pernah sekolah di TK. Selesai 6 tahun di
SD, cuma dikasih selembar kertas namanya ijazah atau STTB. Habis SD mau masuk
SMP dan SMA,, lagi-lagi dapatnya selembar kertas.
Kertas-kertas yang kita kumpulkan
dari SD sampai SMA itu kita bawa ke Panitia Pendaftaran AKPOL, dengan
ditambahkan kertas-kertas lain seperti Serifikant Komputer, Lulusan Sekolah
Bahasa manalah, kertas penghargaan dll..
Berikutnya capek-capek sekolah di
AKPOL, pas lulus dapat lagi selembar kertas, ditandatangan presiden tertulis
grade kita. Udah punya kertas ijazah Akpol, masih belum bisa kerja, karena
nunggu kertas baru dari Kapolri buat ditempatkan dimana saja. Mau sekolah,
nunggu kertas TR. Udah dapat kertas TR, nunggu kertas penghadapan,. Udah dapat kertas
penghadapan nunggu Sprint lagi dari Kapolda atau Kapolres atau Kasatker
lainnya, gitu terus siklusnya.. dan ujung-ujungnya tiap bulan memandangi kertas
slip gaji..
Pas dapat selembar kertas di Polsek,
Polres, Polda, nunggu selembar kertas lagi yang namanya "Sprint" biar
bisa kerja. Katanya kalau gak ada kertas itu gak sah kerjanya. Mau nangkap
harus ada kertas, mau nahan harus ada kertas, dll semuanya pakai kertas..
Mau sekolah diktuk, dikjur, dikbang
dll,, nunggu selembar kertas TR panggilan test,. Udah sekolah cuma cari
selembar kertas yang isinya nilai2, mau lulus, cuma dikasih selembar kertas
lagi tanda sudah ikut sekolah.. buat bangga2an kertas2 itu dipigura dan
dipajang di dinding..
Mau pensiun, dikasih selembar kertas
lagi, udah gitu dibawa selembar kertasnya ke Kantor Pos atau Bank Taspen dan
selanjutnya nunggu uang pensiun bulanan. Dan parahnya udah matipun, keluarga
kita akhirnya dapat selembar kertas tanda kematian..
Jadi hidup ini cuma akan menjadi
selembar kertas saja, kecuali kita bisa mengisi hidup ini dengan hal-hal yang
baik, Hablumnillah dan Habluminannas... karena hidup ini cuma mampir
saja..
Bagi rekan-rekan yang sedang deg2an
menunggu selembar kertas TR, ehem,, bukan itu khan tujuan kita jadi polisi?
kertas-kertas itu tak akan berarti kalau kita tidak mengisi hidup kita yang
sekarang dengan penuh manfaat..
Dalam konteks
Polri dan KPK, beritanya sudah jelas,. Mereka-mereka dulu adalah yang berdasarkan selembar kertas
dianggkat sebagai Polri. Dan dengan selembar kertas lainnya di tugaskan ke KPK,
di KPK, dengan selembar kertas juga dinyatakan bisa melidik dan menyidik
perkara. Kalau sudah selesai menyidik dikirim ke JPU dapat lagi selembar kertas
tulisannya P-21 (di KPK gak ada P-18 dan P-19). Selanjutnya dengan selembar
kertas lain dinyatakan balik lagi ke Polri,, jadi; masih mau menyangkal kalau
kertas yang dikeluarkan Kapolri itu tidak ada artinya???
Kertas oh kertas; Tulisan apa yang
akan aku tuangkan pada kertas putih hidupku...????
Good quotes...
ReplyDelete