Thursday, October 11, 2012

Bahaya Ber Persepsi

Inilah bahayanya berpersepsi; kalau anggota ketakutan,, matanya pun bisa siwer...

Pada suatu waktu Kapolda sedang melaksanakan pemantauan wilayah di sebuah Polres dalam jajaran wilayahnya.

Sang Kapolda berkeliling kota naik mobil preman dengan ditemani seorang anggota yang biasa jadi sopirnya.

Karena si sopir yang kebetulan anggota Polri berasal dari daerah itu ingin memberikan service terbaiknya dan juga untuk menunjukkan kebolehannya mengenal wilayah, ia berkata, “Bapak Kapolda, ijin apapun yang Bapak inginkan, akan saya penuhi, sebutkan saja.

“Well”, kata Kapolda, “Sebenarnya saya sudah lama ingin sekali mengendarai mobil sendiri. Di Polda saya tidak terlalu banyak keluar kota, dan kalaupun saya harus keluar, selalu ada kamu dan ajudan yang ngantar2. Saya ingin sekali menyetir sendiri, tapi tidak pernah mendapat kesempatan untuk melakukannya.

“Wah,” kata si sopir, “Kalau hanya itu saja masalahnya, tidak jadi soal.” dan kemudian merekapun bertukar tempat. Kapolda menyetir dan si sopir duduk di belakangnya.

Tetapi baru saja sampai ke persimpangan pertama di kota tersebut, Kapolda lupa untuk berhenti di lampu merah, dan jalan terus. Segera polisi lalulintas yang sigap di Polres tersebut mengikuti mobil itu dan menghentikannya. Mobil menepi, polisi turun dari motornya, dan menghampiri mobil tersebut.

Tetapi begitu ia mendekat, ia mengenali Pak Kapolda, dan ia segera kembali ke motornya dan segera mengontak atasannya.

“Pak”, kata Polisi itu, “Saya baru saja menyetop seorang pejabat.”
“Apa?” kata atasannya, “Walikota?”
“Bukan Pak, dia malah lebih tinggi dari Walikota.”
“Hei, kamu tidak menyetop Kapolda kan?”
“Tidak Pak, dia malah lebih tinggi lagi.”
“Well, jadi siapa yang kau stop itu, Kapolri?” tanya si Kapolres bingung.
“Tidak tahu Pak”, jawab Polisi, “tapi siapapun dia, yang saya lihat, sopirnya saja Kapolda!”

No comments:

Post a Comment