Menanggapi berita tawuran pelajar dibawah ini
http://m.detik.com/read/2012/09/24/235804/2033991/10/terkait-tawuran-polisi-akan-mediasi-sma-6-dan-sma-70-jakarta
Menangani tawuran anak SMA itu bukan perkara sulit. Coba kita survey anak sekolah, kalau mereka ditanya apakah lebih takut ditangkap polisi atau dikeluarkan dari sekolah? Maka jawabnya mereka lebih takut dikeluarkan dari sekolah. Kenapa? Karena kalau ditangkap polisi, mereka yakin bisa dibantu orang tuanya supaya dikeluarkan. Apalagi modusnya nanti didamaikan dan hal itu tidak berdampak pada efek jera.
Nah bagaimana kalau ditanya, apakah mereka takut di tahan disidang pengadilan dan dikeluarkan dari Sma? Jawabnya takut banget. Masalahnya tidak banyak Polres yang mau melakukan spt itu. Kuncinya adalah konsistensi penegakkan hukum dengan tidak meninggalkan fungsi pembinaan kepada mereka.
Jadi dulu; waktu saya jadi pertama kali jadi kapolsek, salah satu potensi gangguan kamtibmas yang saya hadapi adalah tingginya tingkat tawuran pelajar. Sudah bukan rahasia lagi mereka selalu bersiap bertarung setiap berangkat ke sekolah.
Sebelumnya, tiap minggu ada saja korban tergeletak dijalanan akibat tawuran tersebut. Beberapa langkah yang saya ambil, antara lain adalah:
1. Saya masuk ke sekolah2 untuk menjadi irup dan dalam amanat saya menyatakan; bahwa siapapun yang terlibat tawuran, tidak ada ampun akan saya proses sampai sidang pengadilan.
2. Saya menyiapkan kendaraan tahanan untuk standby dii sekitar Lokasi yang diduga akan menjadi spot terjadinya tawuran.
3. Saya menyiapkan anjing pelacak besar yang benar2 galak dan siap mengejar siapapun yang terlibat tawuran.
4. Pada saat benar2 terjadi tawuran, kami menangkap pelaku sebanyak2 nya dari kedua belah pihak tanpa pandang bulu.
5. Thd pelaku yang tertangkap langsung ditahan dan diproses sd sidang pengadilan.
6. Meskipun kepala sekolah dan orang tua datang, tidak ada penangguhan sama sekali.
7. Thdp pelaku yang hanya ikut2an kemungkinan bisa ditangguhkan dengan syarat; kepala sekolah mengeluarkan ybs dari sekolah dan di raport ditulis dikeluarkan dari sekolah karena terlibat tawuran.
Dengan tindakan spt itu, maka secara drastis tawuran di wilayah kami stop total dan tdk terjadi lagi karena dari mulut kemulut tersebar berita bahwa kalau tawuran dan ketangkap maka akan dikeluarkan dari sekolah..
Sebenarnya kerawanan sma70 dan sma 6 bulungan tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan anak2 sma di wilayah lain, tapi kenapa tawuran selalu berulang? Kuncinya karena kita tidak tegas sama mereka..
Korban sudah terlau banyak dan harga nyawa terlalu murah hanya ditebus dengan selembar surat perdamaian..
http://news.liputan6.com/read/52567/membawa-celurit-empat-pelajar-ditangkap
Menangani tawuran anak SMA itu bukan perkara sulit. Coba kita survey anak sekolah, kalau mereka ditanya apakah lebih takut ditangkap polisi atau dikeluarkan dari sekolah? Maka jawabnya mereka lebih takut dikeluarkan dari sekolah. Kenapa? Karena kalau ditangkap polisi, mereka yakin bisa dibantu orang tuanya supaya dikeluarkan. Apalagi modusnya nanti didamaikan dan hal itu tidak berdampak pada efek jera.
Nah bagaimana kalau ditanya, apakah mereka takut di tahan disidang pengadilan dan dikeluarkan dari Sma? Jawabnya takut banget. Masalahnya tidak banyak Polres yang mau melakukan spt itu. Kuncinya adalah konsistensi penegakkan hukum dengan tidak meninggalkan fungsi pembinaan kepada mereka.
Jadi dulu; waktu saya jadi pertama kali jadi kapolsek, salah satu potensi gangguan kamtibmas yang saya hadapi adalah tingginya tingkat tawuran pelajar. Sudah bukan rahasia lagi mereka selalu bersiap bertarung setiap berangkat ke sekolah.
Sebelumnya, tiap minggu ada saja korban tergeletak dijalanan akibat tawuran tersebut. Beberapa langkah yang saya ambil, antara lain adalah:
1. Saya masuk ke sekolah2 untuk menjadi irup dan dalam amanat saya menyatakan; bahwa siapapun yang terlibat tawuran, tidak ada ampun akan saya proses sampai sidang pengadilan.
2. Saya menyiapkan kendaraan tahanan untuk standby dii sekitar Lokasi yang diduga akan menjadi spot terjadinya tawuran.
3. Saya menyiapkan anjing pelacak besar yang benar2 galak dan siap mengejar siapapun yang terlibat tawuran.
4. Pada saat benar2 terjadi tawuran, kami menangkap pelaku sebanyak2 nya dari kedua belah pihak tanpa pandang bulu.
5. Thd pelaku yang tertangkap langsung ditahan dan diproses sd sidang pengadilan.
6. Meskipun kepala sekolah dan orang tua datang, tidak ada penangguhan sama sekali.
7. Thdp pelaku yang hanya ikut2an kemungkinan bisa ditangguhkan dengan syarat; kepala sekolah mengeluarkan ybs dari sekolah dan di raport ditulis dikeluarkan dari sekolah karena terlibat tawuran.
Dengan tindakan spt itu, maka secara drastis tawuran di wilayah kami stop total dan tdk terjadi lagi karena dari mulut kemulut tersebar berita bahwa kalau tawuran dan ketangkap maka akan dikeluarkan dari sekolah..
Sebenarnya kerawanan sma70 dan sma 6 bulungan tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan anak2 sma di wilayah lain, tapi kenapa tawuran selalu berulang? Kuncinya karena kita tidak tegas sama mereka..
Korban sudah terlau banyak dan harga nyawa terlalu murah hanya ditebus dengan selembar surat perdamaian..
http://news.liputan6.com/read/52567/membawa-celurit-empat-pelajar-ditangkap
No comments:
Post a Comment