Community Relation mungkin bukan barang baru,
namun juga jarang terdengar di gendang telinga kepolisian. Berbeda dengan
community policing maupun public relation, maka Community Relation dapat dikatakan sebagai sebuah
alternatif upaya meningkatkan image
building institusi.
Seperti diketahui bersama bahwa dalam
melaksanakan kegiatannya Polisi adalah bagian dari system pelayanan publik.
Sebagai institusi yang melaksanakan pelayanan publik, maka image menjadi penting dalam memposisikan
bentuk hubungan yang berlangsung dengan masyarakat.
Apabila image yang ada dalam sebuah institusi kurang
terposisikan dengan baik, maka apapun yang dilakukan oleh institusi tersebut
belum tentu akan mendapatkan respon sesuai dengan yang diharapkan Sebagai
contoh digambarkan disini misalnya Polisi image-nya
tidak baik, maka apabila suatu saat ada seorang pengendara mobil yang
dihentikan oleh polisi karena melanggar lalulintas, maka akan banyak
interpretasi negatif terhadap sang polisi (bukan terhadap sang pelanggar).
Opini akan berkembang bahwa mungkin saja polisi itu mencari-cari kesalahan,
atau mungkin sedang berupaya bernegosiasi dengan pelanggar dan seterusnya
menuju ke arah yang negatif.
Opini ini bila dikembangkan terus
akan menjadi bola liar yang menyulitkan polisi dalam melakukan tindakan
kepolisian karena apapun yang dilakukan polisi akan menjadi salah di mata
masyarakat. Energi besar akan sangat diperlukan untuk memposisikan status
polisi yang mempunyai image positif.
Berkaca dari berbagai Kepolisian di
negara maju, seperti di Amerika sini, Inggris, Norwegia, Jepang, Singapura dan
lain-lainnya, maka image masyarakat terhadap polisinya sangat
baik. Oleh karena itu polisi tinggal menjaga image tersebut agar tidak turun ke
arah negatif. Sedangkan di Indonesia disadari masih berkembang image yang ke arah negatif tentang
kepolisian, sehingga diperlukan energi untuk mengangkat image kepolisian.
Salah satu upaya mengangkat dan
menjaga image yang dilakukan negara negara maju tersebut, yang bisa ditarik
pelajaran adalah bagaimana mereka mengembangkan Community Relation kepada
lingkungannya. Community Relatiion bila diimplementasikan dalam konteks
kepolisian maka bisa juga diartikan sebagai Community
Policing.Namun
dalam konteks ini Community
Relation lebih luas dari Community Policing.
Mencuplik dari fenomena bagaimana
negara Jepang sebagai contoh, mengundang orang-orang dari berbagai negara
(termasuk anggota Kepolisian) untuk melakukan berbagai pelatihan. Banyak dari
peserta maupun negara-negara yang mendapatkan program tersebut menrasa
beruntung (dan faktanya memang banyak manfaat yang didapat). Namun yang menjadi
pertanyaan besar apakah negara Jepang mendapatkan kerugian dengan apa yang
telah dikeluarkan kepada Negara lain? Tentunya ada banyak manfaat besar bagi
negara Jepang terhadap apa yang telah dikerjakan. Fenomena tersebut adalah
salah satu dari kegiatan Community Relation yang dikembangkan oleh Negara
Jepang.
Amerika juga demikian, mereka
mengembangkan anggara community relation dalam berbagai bidang. Banyak anggaran
dikeluarkan dalam rangka meningkatkan kerjasama hubungan bilateral maupun
mulitelateral mereka. Semua pihak merasa beruntung dengan program tersebut,
namun faktanya siapa yang paling beruntung? Tentu saja Amerika, karena kepentingan
mereka selalu terjaga di Negara-negara dimana mereka berada.
Polri bisa mengembangkan kegiatan
Community Relation dalam rangka mengakselerasi peningkatan image melalui
Rencana yang terprogram dengan baik. Misalnya setiap tahun di tiap-tiap Polda
melakukan kegiatan pelatihan tentang pengetahuan kepolisian terhadap
siswa-siswa berprestasi selama beberapa hari. Mereka diasramakan dan dibiayai
kegiatannya oleh Polri. Program bisa berupa apa saja. Asusmsi terbaik adalah
bahwa dari siswa-siswa yang telah mendapatkan pelatihan tersebut suatu saat
akan menjadi generasi penerus. Apabila mereka kelak keluar dari pelatihan
tersebut setidaknya pandangan mereka tentang kepolisian akan berubah dan mereka
juga bisa menjadi mitra kepolisian yang bermanfaat dalam jaringan kerja.
Bentuk lain dari kegiatan Community Relation Polri seperti mengundang anggota
kepolisian Negara tetangga dan Negara-negara yang selevel tingkat kemajuannya
untuk mengikuti pelatihan di Indonesia. Harus diakui bahwa tingkat kemampuan
anggota Polri terjadi peningkatan yang signifikan. Bahkan berbagai kasus besar
dapat diungkap dengan tuntas. Banyak hal dari kemampuan Polri tersebut yang
membanggakan dan mengundang perhatian anggota polisi negara lain. Potensi ini
dapat dimanfaatkan dengan program pelatihan dan tentunya dibiayai oleh Polri
terhadap anggota kepolisian negara lain.
Meskipun ada anggaran yang dikeluarkan
dalam berbagai program community
relation, namun bagaimanapun besar pula manfaat yang akan diperoleh.
Manfaat tersebut belum tentu akan didapat dengan segera, bisa juga dalam waktu
yang lama. Namun bagaimanapun upaya peningkatan image bukanlah upaya yang parsial dan tidak
sistematis. Upaya ini membutuhkan perencanaan yang matang dan kontinuitas yang
konsisten.
No comments:
Post a Comment