Tergerak saya untuk berbagi tulisan tentang thread terdahulu
masalah WCO.. Agak unik memang berbagai tanggapannya,
namun berhubung saya sedang dalam pergerakan fisik yang bersifat lintas negara,
jadi tidak bisa langsung menanggapi satu persatu.
Saya tidak akan berpanjang lebar tentang
"konsep" WCO itu sendiri, namun kalau yang dimaksudkan Polri sebagai
World Class Organization, seperti yang didengang dengungkan selama ini, dari
kacamata bangsa luar; kita tidak perlu berkecil hati. Reputasi Polri di luar
negeri cukup disegani, cukup diakui, bahkan dijadikan referensi oleh negara
lain dalam beberapa issue..
Misalnya:
1. Reputasi Polri mereformasi diri dari
organisasi yang tadinya ada dalam struktur organisasi Militer manjadi
organisasi Penegak hukum dengan orientasi sipil; Reputasi ini sangat bisa
dibanggakan, karena Polri termasuk salah satu organisasi yang mampu
bermetamorfosa secara cepat dalam proses reformasi ini. Nah apabila ada
beberapa kekurangan disana-sini, wajar saja karena semua karakter lama yang
berurat akar perlu waktu untuk untuk dirubah kepada karakter baru. Singkatnya,
dalam issue ini; Polri termasuk cukup membanggakan dan menjadi contoh
pembelajaran dan model bagi kepolisian negara2 yang masih belum reformis untuk
dirujuk sebagai model.
2. Reputasi Polri dalam pemberantasan
terorisme; nah yang ini saya sangat yakin, bahwa Polri adalah barometer
keberhasilan dunia memerangi terorisme. Tidak ada satu negarapun di dunia ini
yang sehebat Indonesia, dengan tekhnologi yang tidak seberapa, namun bisa
menghempaskan sel2 teroris di Indonesia dan kawasan lain. Berkali-kali saya
tugas belajar, tugas presentasi, tugas PBB berkeliling dunia (meskipun tidak
dalam kapasitas terorisme), namun rekan-rekan saya kepolisian seluruh dunia
selalu menganggap bahwa Polisi dari Indonesia adalah Polisi yang jago
penanganan terorisme; Mas2 Densus, dan Satgas, saya numpang ngetop jadinya.
3. Reputasi Polri dalam pengiriman Pasukan
PBB. Saya bisa katakan bahwa anggota-anggota Polri dalam sejarah pengiriman PBB
selalu menjadi andalan di daerah misi dan dampak dari itu, saya pribadi bisa
merasakan bahwa PBB memandang kapabilitas Polri perlu di akomodir dalam
beberapa event PBB lainnya.
dan reputasi2 lainnya...
Nah, bahwa kemudian masih ada kekurangan
disana sini, maka menjadi tugas saya dan rekan-rekan serta seluruh siapapun
yang menjadi anggota Polri untuk bertekad dan berupaya melaksanakan perbaikan
secara konsisten agar Polri makin baik dikemudian hari...
Dalam konteks dengan pengantar diatas, maka
ketika kita bicara Polri sebagai WCO, apakah kita akan terseret dengan model
kepolisian yang seperti apa yang dianggap Wolrd Class?? apakah yang
bertekhnologi maju? apakah yang bisa bahasa Inggris? apakah yang bisa
berkeliling dunia? apakah yang mampu bersaing dengan polisi negara lain???
rasanya hal tersebut semua bisa dibantahkan.. dan menurut saya bukan seperti
itu yang diharapkan.
Polisi Jepang itu sebagian besar tidak bisa
berbahasa Inggris, apakah mereka tidak World Class? Ini untuk memberikan
gambaran bahwa kita tidak perlu berkecil hati kalau kita tidak bisa bahasa
Inggris (karena memang bukan bahasa nenek moyang kita khan?), dan juga bukan
berarti bahasa lain itu tidak penting.. Begitu juga dengan tekhnologi,: jangan terkecoh
dengan tekhnologi maju, kalau ternyata bahwa sebagian besar dari manusia Polri
malah "galau" karena tidak bisa menggunakan... nah yang penting khan
"tekhnologi terapan" adalah kata kuncinya.. Dan bagi kita2 yang
sering keluar negeri apakah juga sudah world class Police? rasanya tidak juga
menurut saya, karena sejatinya polisi itu berguna adalah ketika dia mengabdikan
dirinya ditengah2 masyarakat yang dilayaninya.. tidak ada artinya pergi
keliling dunia, kalau tidak bisa menerapkan ini semua kepada masyarakat menjadi
output yang dapat diterima oleh mereka...
Dalam Konteks Polri sebagai World Class
Organization, perlu saya utarakan bahwa: Polisi dalam belahan dunia manapun
memang mempunya tugas yang universal, namun setiap organisasi kepolisian di seluruh
dunia "sebenarnya sangat berbeda satu sama lain". Hal ini menjadi
pemikiran kami di PBB sini. Karena saya termasuk dalam bagian Strategis dan
Planning di Police Division PBB, maka salah satu topik analisa strategis kami
adalah menyangkut hal tersebut.
Oleh karena itu, karena masing-masing
organisasi itu berbeda, maka organisasi Kepolisian juga tidak bisa disamakan
seperti orang jualan Hamburger di McDonal, yang rasanya bisa disetarakan di
seluruh dunia. Jadi jangan harap Polri bisa membuat Hamburger, atau NPA (Polisi
Jepang) bisa membuat Hamburger, SPF (singapore Police Force) bisa membuat
Hamburger, karena memang hamburger tidak dikenal di negara-negara tersebut.
Ketika Polri mengatakan akan menjadi World
Class Organization; maka yang terbaik sebenarnya seperti Orang Indonesia
membuat lemper,. Dalam artian, bagaimana lemper indonesia bisa dimakan dan
disukai oleh orang di seluruh dunia, tapi jangan harap orang Indonesia disuruh
membuat Hamburger, karena cita rasanya yang memang tidak sama. Lemper adalah
makanan Indonesia, namun ketika lemper ditambah2 dengan sosis (supaya world
clas), atau ditambah dengan burger didalamnya (supaya world class) atau lemper
dibungkus kertas aluminium foil... , maka cita rasa lemper itu menjadi berbeda
dan orang Indonesia malah jadi tidak doyan...
Senior dan rekan2 rekan yang terhormat;
percayalah, organisasi Polri akan menjadi World Class Organization ketika, dia
mampu menjadi "Community's Police" (Polisinya masyarakat). Hal
sederhana yang kita lupakan. Polisi Jepang begitu dikenal di seluruh dunia,
bukan karena prestasinya di dunia, tapi karena prestasinya menjadi polisi yang
dimiliki oleh masyarakat.
Dengan demikian, dalam konteks pengalaman
saya berada di dunia internasional, memang disatu sisi ini membanggakan bagi
Polri, namun ini tidak ada artinya apabila kita tidak mampu menjadi polisi yang
dimiliki oleh masyarakat. In artitnya; Kalau kita mampunya buat lemper, mari
kita jadikan lemper ini begitu terkenal di seluruh dunia (lemper yang memang
lemper, bukan lemper variasi aneh2). Jangan berharap membuat makanan lain yang
tidak mungkin kita sendiri tau cita rasanya.
Kesimpulannya; Bagi saya WCO bagi
organisasi Polri adalah ketika masyarakat Indonesia bangga akan Polri dan
mengatakan kepada seluruh dunia; "We have the best Police in the
world"... Bukan kita yang men"declare" diri kita sendiri sebagai
organisasi yang hebat.. Artinya; Penilaian itu bukan dari kita, tapi dari para
stake holder kita..
Seperti kebanggaan orang Amerika dengan
Mc.Donald nya...
Saya selalu bangga menjadi Polri (mulai
dari kita yang selalu bangga dengan Polri sebelum masyarakat ikut bangga..)
Ini hanya sebuah renungan kecil bagi saya
pribadi; bahwa apapun yang saya dapatkan dimanapun,, akan saya kembalikan bagi
kejayaan Polri....
No comments:
Post a Comment