Saturday, October 27, 2012

Kontingen Polisi Indonesia Raih Predikat FPU Terbaik di Darfur, Sudan


Kontingen Polisi Indonesia Raih Predikat FPU Terbaik di Darfur, Sudan

OKTOBER 17, 2011


Komandan Militer UN-AU Mission in Darfur (UNAMID), Letjen Patrick Nyamvumba, memuji prestasi Kontingen Polisi (Formed Police Unit/FPU) III Indonesia di El Fashir, Darfur.
“Kontingen Polisi Indonesia meraih predikat terbaik dalam menjalankan misi perdamaian PBB di Darfur,” kata Nyamvumba saat upacara penyematan medali (medal parade) bagi seluruh personel FPU III Indonesia pada 12 Oktober 2011 di El Fashir, Darfur.
Letjen Nyamvumba melakukan penyematan medali tersebut mewakili Kepala Perwakilan PBB di Darfur (Joint Special Representative/JSR), Prof. Ibrahim Gambari yang sedang berada di New York.
Menurut Nyamvumba, personel FPU Indonesia dari kontingen pertama hingga yang ketiga ini telah menunjukkan profesionalitas, loyalitas dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugas mereka sehingga tidak heran jika hampir seluruh petinggi UNAMID dan delegasi dari berbagai negara selalu ingin dikawal oleh FPU Indonesia.
Upacara penyematan medali bagi personil FPU Indonesia kali ini berlangsung selama lebih kurang 4 jam di lapangan Kamp Garuda Indonesia di El Fashir Darfur. Acara tersebut diisi dengan penyematan medali bagi seluruh personil FPU Indonesia, sambutan-sambutan, pertunjukan budaya oleh pesonil UNAMID. Serta makan siang khas Indonesia.
Jangan Pernah Merasa Puas
Duta Besar RI untuk Sudan dan Eritrea, Dr. Sujatmiko, pada saat sambutannya, menyampaikan bahwa upacara penyerahan medali ini menunjukkan penghargaan dari PBB terhadap kinerja yang dilakukan oleh personil FPU III Indonesia selama satu tahun terakhir dan sekaligus merupakan pengakuan terhadap peran serta Pemerintah Indonesia dalam misi perdamaian dunia.
“Suksesnya pelaksanaan misi Polri dalam UNAMID ini telah membuktikan bahwa Polri telah mampu bersaing dalam forum PBB dan telah dapat menunjukkan citra positif RI dalam upaya ikut menjaga perdamaian dunia, sesuai yang diamanatkan dalam pembukaan UUD kuta”, imbuhnya.
Sujatmiko menambahkan pula “Kita patut berbangga dan bersyukur karena personil Indonesia mendapatkan penghargaan dan pujian dari berbagai pihak baik UNAMID, Pemerintah Sudan maupun konitingen lain di misi PBB ini, namun kita tidak boleh merasa puas. Sebaliknya, kita harus terus meningkatkan kinerja kita sehingga personil Indonesia baik di UNAMID atau misi PBB lainnya selalu menjadi panutan.”
Dubes RI juga mengharapkan agar pengalaman personil Pollri dalam misi PBB di Darfur ini hendaknya dapat dijadikan bekal pengabidan selanjutnya di Tanah Air.
Sementara itu, Bapak Aslog KaPolri, Irjen Anton Bachrul Alam, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Delegasi RI, pada kesempatan tersebut, menyampaikan hal serupa. “Teman-teman semua pantas menerima medali dari PBB ini karena telah menjalankan misi ini dengan sangat baik. Tapi, jangan pernah merasa puas, sehingga membuat teman-teman menjadi lupa diri, sebaliknya penghargaan ini harus menjadi motivasi untuk terus berjuang menciptakan perdamaian dan stabilitas dunia, khususnya di Darfur.”
Polwan Indonesia sangat dibutuhkan
Pada kesempatan yang sama, Police Commissioner UNAMID, James Oppong Boanuh, selain mengucapkan selamat kepada personil FPU III Indonesia atas kerjanya yang sangat memuaskan, juga meminta agar Pemerintah Indonesia dapat mengirimkan polisi wanita (polwan) untuk menjadi Police Adviser di UNAMID.
“Kami sangat menginginkan agar Pemerintah Indonesia dapat mengirimkan Polwan untuk posisi Police Adviser. Berapa pun dan kapan pun kami siap menerima mereka,” demikian harap Boanuh.
Boanuh menambahkan bahwa saat ini pihaknya sangat membutuhkan Polwan karena perempuan dan anak-anak banyak menjadi korban di Darfur.
“Kami yakin Polwan Indonesia memiliki kapasitas yang sama dengan FPU Indonesia, Pengamat Militer dan Police Adviser laki-laki dari Indonesia,” demikian tegas Boanuh.
Dubes Sujatmiko, dalam tanggapannya, menyampaikan bahwa pihaknya akan mendorong agar permintaan tersebut dipenuhi. “Saat ini, Polri telah menyiapkan 20 Polwan yang telah diuji langsung oleh PBB untuk menjadi Police Adviser, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat, mereka akan segera di-deploy ke Darfur,” demikian ujar Dubes RI untuk Sudan dan Eritrea ini saat ditemui oleh Police Commissioner di Ruang Tamu Kamp FPU Indonesia.
Sejak dimulainya misi UNAMID ini, Pemerintah Indonesia telah mengirimkan tiga Kontingen, dengan jumlah personil 140 orang, yang masing-masing bertugas selama 1 (satu) tahun. Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan lebih kurang 20 Pengamat militer dan Pengamat Polisi dalam misi ini. Selain Indonesia, terdapat pula 15 FPU dari berbagai negara seperti Jordan, Mesir, Pakistan, Bangladesh, Senegal, Nepal, dan Nigeria.
http://indonesiaproud.wordpress.com/2011/10/17/kontingen-polisi-indonesia-raih-predikat-fpu-terbaik-di-darfur-sudan/

1 comment:

  1. ya elah tentu saja polisi indonesia kelakuanya baik baik di Darfur, mana berani galak coy, lah anak kecilnya saja pada nenteng AK 47, mau diberondong sama milisi sana? coba di sini langsung kelakuanya berbalik 180 derajat, maklum pestol saja ijinnya dikormesilkan sampai puluhan juta,

    ReplyDelete